Empowerment adalah kata yang baru-baru ini mengagetkan gue. Bukan karena gue baru denger, tapi karena penggunaannya dalam konteks pembicaraan gue 2 hari yang lalu. Ceritanya begini. Bulan ini adalah bulan yang sibuk banget di kantor gue karena kita mesti nyiapin beberapa hal. Salah satunya, training. Waktu itu gue lagi ngobrol sama salah satu Direktur mengenai training, then, one thing lead to another, dia cerita kalo bos kita itu suka banget mengembangkan sesuatu/seseorang dari yang bukan apa-apa sampe jadi apa-apa. "Ngorbitin gitu loh maksudnya, suka banget dia, empowerment gitu, ngga tau juga gue knapa" dia bilang gitu. "Apa pak tadi bapak bilang?" tanya gue. "Empowerment, pemberdayaan bahasa Indonesianya" jawabnya. That word struck me instantly. Mengembangkan sesuatu/seseorang dari bukan apa-apa menjadi apa-apa. Awesome word isn't?
Orang gendut ini namanya Dean. Mungkin dia adalah salah satu dari sekian banyak icon DriftInc yang terkenal. Well, sekarang udah kalah tenar sama Akbar Artis a.k.a ucok sih but still size does matter mangkanya gue pake foto ini (lol oot dikit gue pake foto ini karena baju banner dan stand). Driftinc mungkin saat ini adalah tim paling berpengaruh di jalanan. Knapa gue bilang di jalanan? ya karena memang mereka anak jalanan aja. Mereka tadinya cuman tim mobil anak-anak abg yang sering nongkrong-nongkrong, mungkin punya ketua dulunya, mungkin juga punya hari ngumpul wajib, iuran, peraturan dan bullshit-bullshit lainnya.
Tapi pada satu titik somehow those bullshit are not helping us to grow. Then we decided to change. Growing dalam konteks drifting sama seperti tumbuh gigi buat anak kecil. Sakit dan gatel, tapi perlu dilakukan. Keputusan kolektif menanggalkan aturan dan go ke pro dilakukan secara kolektif. Ngga gampang cukup alot. Kesetiaan mereka sama jalanan menelurkan visi bahwa 'regenerasi' perlu dilakukan. Ini karena ketika gambar besarnya adalah kemajuan Drifting di Indonesia, kami semua sepakat bahwa jalanan tidak boleh sepi. Kenapa? Karena street drifting adalah pilar event drifting profesional. When streets are empty, Pro's are nothing.
Tentu awalnya mereka hanya iseng, setelah itu latihan, setelah itu show off, setelah itu coba-coba ke event. Event? event waktu itu belom ada yang bisa dibilang 'bener'. Jadi kita pelajari masalahnya apa, kita cari solusinya dan kita minta bantuan untuk mecahin masalah-masalah kita. Begitu kita ketemu solusi dari permasalahan drifting, team policy waktu itu adalah untuk bantu 1000% yang kita bisa.
Sementara event dibangun, kita masih di jalanan. Melihat dari jauh kalau ada kira-kira bakat mana yang bisa dikembangkan. Kita deketin, kita sepakati, kalo memang sepakat kita undang masuk ke group bb dan baru ketemuan weekendnya. Hampir semua member baru proses penerimaannya lewat bb group. Begitu sudah mendekat, baru internal coaching dimulai.
Banyaknya member baru dangan variasi mobil yang banyak juga menambah pengetahuan. Rekrutmen personel dengan latar belakang balap juga dilakukan. Ada yang tidak bertahan karena ada permasalahan, tapi ya begitulah, people come and go. Sharing dilakukan di event dan di weekend, jaman itu bener-bener drifting secara keseluruhan sudah hampir di trek yang benar. Haha, waktu itu kita ngga bisa berenti ngetawain mobil-mobil FWD yang dinobatkan' drifting oleh event tertentu. Heran banget ada penonton yang nepokin waktu itu. Harusnya ada yg foto muka kita waktu liat fwd drifting, pasti kayak nonton stand up comedy tapi comicnya ngga lucu.
Suatu hari pernah kita dapet undangan untuk pengetesan trek. That was, by far the most ridiculous drift track I've seen. Again, we laughed. But we never absent on every event. Semua event dimata kita penting untuk latian. Jauh, deket, sempit, luas, kita datengin. Kita foto, dan kita ekspose sebisa mungkin kapasitas kita. Tujuannya? kemajuan.
If you don't get excited by drifting you ain't breathing. At that time, everyone knows that drifting is the next best thing. Semua orang jadi cari uang dari situ. Ngga banyak yang punya idealism lagi.
So, we pick and choose. We pick idealism over money. Memang menyulitkan sedikit untuk kita yang berdana pas-pas-an. Tapi itu adalah satu-satunya cara kita bisa mengembangkan diri dan tim dengan lebih baik. Toh waktu itu kita pikir bawah talent dan kompetensi adalah sesuatu yang bisa dikembangkan. We do gap analysis then we train ourselves to deal with problems.
Ngga gampang emang. Tapi ya dengan waktu berjalan, kita jadi makin wise and mature in terms of seeing problems as oportunity in disguise. Hehe.
Kita ngga mau muna juga, banyak masalah internal yang belum selesai. Banyak masalah eksternal yang belum kita tau mecahinnya gimana.
Event, sponsor, pertemanan belom lagi skill kita semua yang masih pas-pas-an, buanyak banget. Tapi itu ngga akan nyurutin semangat kita. Dengan berpegang pada slogan internasional "Keep Drifting Fun" kita punya kecendrungan untuk menghiraukan semua itu dan menikmati each and every smoke that we create. Sedikit pessimistic soal taun ini, but we've been there before, so if there is nothing to do, beware of seeing us back on the street once more.
Fantastic, BRAVO AND GO FORWARD DRIFTinc
ReplyDeletethx... Amiiin
DeleteSpeechles selalu setelah baca tulisan mas fatsi, berisi dan tajam, sukses untuk Drift inc!
ReplyDeleteheheh... thx..
DeleteCOOOOOOLL !!!
ReplyDeletethx bro
Deletemantap, back to pondok indah intersection :D
ReplyDeletenice words ...keep drifting makes your
ReplyDeletecar dancing in the street......
keep drifting make your cars dancing in the street.........
ReplyDelete