Secara
umum ngga ada yang lebih ribet daripada menjalankan system dan prosedur. Kita
semua pasti setuju. Biasanya perusahaan menyebutnya SOP dan masyarakat biasanya
menyebutnya dengan aturan saja. Tapi kebayang ngga sih melakukan sesuatu tanpa
system dan prosedur? Itu kan cuma namanya aja system dan prosedur. Setiap hari,
manusia yang paling ngga tau aturan aja bangun tidur lalu makan, mandi,
beraktifitas dan kalo cape tidur. Semua dilakukan dengan patuh dengan
konsekuensi yang harus di’nikmati’ sendiri. Sakit maag, bau, jadi miskin dan
ngantuk untuk konsekuensi contoh diatas. Kenapa akhirnya dilakukan juga? Karena
sudah biasa kan? Kenapa system dan prosedur menjadi sulit? Hanya karena masalah
kebiasaan yang belum menjadi budaya.
Perusahaan tempat gue bekerja menghadiahkan
“best attendance”. Secara pribadi, bisa unggul diantara yang lain dan
di-acknowledge oleh management adalah reward yang normalnya berujung pada job
satisfaction. Pelajaran buat gue adalah disaat kita mengenali system dan
prosedur dengan baik disaat itu pula kita seharusnya mematuhinya. Karena tanpa
system dan prosedur mungkin saja rekan kerja sebelah lo dateng ke kantor dengan
kondisi ngantuk dan bau karena belom mandi. Gue belom ngomong soal datang
terlambat. Sistem tidak selamanya benar dan kerap perlu penyesuaian. Kemampuan
seseorang mengenali permasalah system dan prosedur mana bisa optimal sih kalo
dia ngga pernah merasakan manfaat dari patuh kepada system. Bener ngga?
(Baca Selanjutnya...)
(Baca Selanjutnya...)
No comments:
Post a Comment